"Hipnotis hanya bisa digunakan jika si korban terhipnotis menginginkan apa yang diperintahkan oleh pelaku hipnotis," jelas Rommy. Hal senada juga diungkapkan Paranormal, Ki Gendeng Pamungkas. Menurutnya, Aksi perampokan di Lampung tidak menggunakan Hipnotis, melainkan menggunakan ilmu gendam ( membaca mantera). "Mereka menggunakan mantera, sehingga korban merasa seperti berbicara dengan teman sendiri," Jelasnya
Sementara itu kriminolog UI, Ronny Nitibaskara mengatakan aksi perampokan di Lampung adalah salah satu crime model." Tidak ada persekongkolan dalam aksi kejahatan di Lampung," ungkapnya. Saat ini, Polisi Daerah Metro Jakarta Raya berhasil menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku perampokan dengan menggunakan hipnotis beberapa waktu lalu di Bandar Lampung. Mereka dua dari empat tersangka pelaku yang juga diduga telah menguras Rp4 juta dari sebuah supermarket di Yukum, Lampung Tengah.
0 comments:
Post a Comment